Tim Peneliti Panthera Berhasil Abadikan Kucing Pasir di Gurun Sahara

Video tiga anak kucing pasir ini diyakini sebagai dokumentasi pertama.

Tim peneliti Panthera berhasil abadikan video kucing pasir di Gurun Sahara.
Tim peneliti Panthera berhasil abadikan video kucing pasir di Gurun Sahara. Gambar : Gregory Breton.

Kucinglucu.net – Pernah dengar nama kucing pasir ?. Kucing pasir (sand cat) merupakan spesies dalam family Felidae yang hanya bisa ditemukan di padang pasir. Berwajah yang mendekati bulat, mata besar dan kuping yang berbulu tebal membuat hewan satu ini sangatlah menggemaskan.

(Baca juga: Lagi, Tiga Orang Pembunuh Kucing Hutan).

Namun untuk bisa menemukan kucing ini sangatlah sulit. Selain karena sudah berada diambang kepunahan, di habitat aslinya berada, kucing ini nyaris tidak pernah meninggalkan jejak. Mereka juga tidak pernah meninggalkan sisa buruan, selain itu mereka juga tipe binatang yang soliter.

Tim peneliti dari Panthera mencari keberadaan Sand Cat.
Tim peneliti dari Panthera mencari keberadaan Sand Cat. Gambar : Gregory Breton

Beberapa waktu lalu, tim peneliti dari Panthera berhasil merekam 3 anak kucing pasir di semak-semak Gurun Sahara Maroko. Video tersebut diyakini sebagai dokumentasi pertama kucing dengan nama ilmiah Felis Margarita. Rekaman tersebut kemudian diunggah oleh tim peneliti ke Youtube pada 17 September lalu.

“Kami percaya ini adalah pertama kalinya para peneliti mendokumentasikan anak kucing kucing pasir liar di wilayah Afrika”. Tulis Grégory Breton, Managing Director Panthera France.

Breton juga menjelaskan bahwa sudah 4 tahun lamanya tim peneliti menunggu momen satu ini. Berdasarkan pengalaman para peneliti yang berada di penangkaran, mereka memperkirakan bahwa ketiga anak kucing tersebut berumur sekitar enam sampai delapan minggu. Ukuran tubuh ketiga kitten tersebut yang masih terlalu kecil tidak memungkinkan untuk dipasang kalung pelacak.

Ukuran tubuh anak kucing yang terlalu kecil tidak dimungkinkan untuk memasang kalung pelacak. Gambar : Gregory Breton.
Ukuran tubuh anak kucing yang terlalu kecil tidak dimungkinkan untuk memasang kalung pelacak. Gambar : Gregory Breton.

Saat hendak meninggalkan ketiga anak kucing tersebut, tim peneliti melihat kucing pasir dewasa yang diduga sebagai induk dari 3 anak kucing pasir yang mereka temukan sebelumnya. Mereka pun akhirnya memasang kalung pelacak ke kucing tersebut.

“Jika kami dapat mengumpulkan rekaman video tentang kucing tersebut dan mengikutinya dalam jangka waktu lama, kami dapat mengumpulkan data mengenai siklus reproduksi alami dan penyebaran keturunan spesies ini di alam liar—semua topik yang belum pernah didokumentasikan sebelumnya,” tulis Breton.

(Baca juga : Tak Ada yang Mau Mengadopsi Kucing ini karena Punya Wajah Pemarah).

Tonton videonya :

Kucing pasir adalah satu-satunya spesies kucing yang dapat hidup di padang pasir. Mereka dapat ditemukan di Afrika bagian utara, Timur Tengah, Dan Asia bagian tengah & barat daya. Sejak tahun 2002, IUCN (International Union for Conservation of Nature) menetapkan kucing pasir ke dalam “Red List of Threatened Species atau berada diambang kepunahan. Namun pada tahun 2016 IUCN menurunkan status dari kucing pasir menjadi beresiko rendah, meski demikian keberadaan kucing ini masih terancam karena beberapa oknum ada yang memburunya untuk dijual secara ilegal.

Tinggalkan Balasan