Selamat Jalan Belang
Sore ini keponakanku mengetok pintu kamarku. “Oom … oom … oom, belang oom” Aku bergegas bangun. Mataku masih mengantuk, tapi tak biasanya keponakanku membangunkanku. “Kenapa belang?” “Menggigil, oom. Kejang” Aku bergegas ke kandang kittenku. Sejak kutemukan di got dulu, sepertinya dia membaik. Bulu-bulunya juga sudah mulai tumbuh. Dia kukumpulkan dengan Aalia dan emaknya, Sinha. Mereka … Read more