Tidak semua makanan baik untuk kucing. Kenali pola makan dan makanan apa saja yang aman diberikan untuk kucing peliharaan anda.
Taukah catlovers? Tidak semua makanan baik bagi perkembangan si Kucing. Jika Anda memiliki kucing peliharaan maka Anda harus mengetahui pola makan kucing karena pola makan yang baik memengaruhi tumbuh kembang kucing. Selain pola makan tentu saja yang paling penting adalah makanan tersebut aman bagi kucing Anda.
Ada beberapa makanan manusia yang sebaiknya jangan diberikan karena dapat menyebabkan penyakit serius dan bahkan kematian pada kucing kesayangan Anda. Berikut sepuluh makanan manusia yang berbahaya bagi hewan peliharaan Anda, khususnya kucing :
Baca juga: Cara Memberkan Makanan pada Kucing.
- Cokelat
Cokelat mengandung theobromine, zat kimia yang menjadi racun bagi kucing dalam jumlah cukup besar. Cokelat juga mengandung kafein yang ditemukan dalam kopi, teh, dan minuman ringan tertentu. Berbagai jenis cokelat mengandung jumlah theobromine dan kafein yang berbeda, misalnya, dark chocolate, dan coklat masak mengandung lebih dari senyawa ini dibandingkan dengan coklat susu.
Cokelat juga bisa menstimulasi sistem saraf dan jantung semua spesies binatang, khususnya kucing. Toksisitas cokelat dapat menyebabkan muntah, diare, kehausan, demam, denyut jantung cepat atau tidak teratur, gelisah, tremor otot, dan kejang. Kematian dapat terjadi dalam waktu 24 jam setelah ia menelannya. - Kafein
Semua produk yang mengandung kafein, beracun bagi kucing. Kafein akan merangsang sistem saraf dan menimbulkan gemetar serta muntah atau diare. - Anggur dan kismis
Anggur dan kismis dapat menyebabkan gagal ginjal akut pada kucing dan anjing. Tanda-tanda klinis dapat terjadi dalam waktu 24 jam setelah makan seperti sering buang air kecil, muntah, diare, dan kelesuan. Kasus keracunan bahan makanan ini memang sebagian besar ditemukan pada anjing. Tapi, kelompok ASPCA (Animal Poison Control Center) menyarankan untuk tidak memberikan anggur atau kismis pada hewan peliharaan apa pun, seberapa pun jumlahnya. - Bawang
Bawang putih dan bawang merah mengandung bahan kimia yang dapat merusak sel darah merah pada kucing dan anjing, sekaligus menyebabkan anemia. Ia akan menimbulkan gejala muntah-muntah, urin berwarna kemerahan, lesu, dan anemia. Meskipun Anda memasak makanan ini, Anda tetap tidak mengurangi toksisitas mereka. Dan juga bawang bombay mengandung suatu zat yang bernama N propyl disulphide yang pada bawang putih mengandung zat yang serupa, namun dengan kadar yang lebih sedikit. - Xylitol
Xylitol adalah pemanis buatan yang ditemukan dalam produk makanan seperti permen, pasta gigi, dan obat kumur. Xylitol berbahaya bagi kucing karena menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah) dan meningkatkan sekresi insulin. Xylitol juga dapat menyebabkan kerusakan hati pada kucing. Dalam waktu 30 menit setelah makan makanan yang mengandung xylitol , kucing bisa muntah, lesu, kejang, diare dan atau menjadi tidak terkoordinasi atau bertingkah aneh. Namun, beberapa tanda-tanda toksisitas ini bisa tak nampak selama berjam-jam atau bahkan untuk beberapa hari. Xylitol merupakan racun paling berbahaya bagi kucing dan bahkan menunjukan gejala penyakit kuning. - Minuman beralkohol
Semua binatang akan terpengaruh jika minum-minuman beralkohol, karena minuman ini akan mempengaruhi sistem sarafnya. Disorientasi, muntah-muntah, diare, lesu, kehilangan koordinasi fungsi tubuh, sulit bernapas, kejang, hingga koma adalah hasilnya jika mereka menelan minuman beralkohol. - Adonan roti mentah
Adonan roti mentah akan menimbulkan gas di dalam perut, yang bisa menimbulkan keracunan alkohol. Gejala yang ditimbulkan antara lain; muntah-muntah, disorientasi, diare, lesu, sulit bernapas, dan sebagainya. - Alpukat.
Alpukat mengandung persin, yang bisa merusak otot jantung binatang. Tanda-tanda klinis pada anjing dan kucing muntah, diare, lesu, dan kesulitan bernapas. - Tomat Hijau
Tomat hijau mengandung alkaloid yang pahit dan beracun bernama Glycoalkaloid Solanine. Senyawa ini bisa menimbulkan gejala gastrointestinal bawah (penyakit pencernaan). Daun dan batangnya adalah bagian yang paling berbahaya. (Sekedar catatan, tomat dalam makanan kucing tidak berbahaya karena sudah matang dan kadarnya relatif kecil). - Susu
Secara alamiah, susu bukanlah makanan kucing. Selain itu kucing tak mampu mencerna laktosa. Jika dipaksakan bisa menyebabkan diare. Untuk anak kucing, susu biasanya bisa didapatkan langsung dari induknya. Jika ingin memberikan susu ke kucing kita, gunakanlah susu khusus kucing atau susu non laktosa. - Nasi
Kucing juga tak boleh memakan nasi. Saluran pencernaan kucing itu sulit untuk mencerna karbohidrat. Nasi memang bisa menjadi sumber energi, tapi tidak perlu terlalu banyak. Karena grains tidak dapat dicerna oleh lambung kucing dan akan membuat organ dalamnya harus bekerja lebih berat sehingga mempercepat radang usus, gagal ginjal, dan sakit pencernaan lainnya. Perbaiki dengan memberikan daging dan ikan yang kaya protein, terutama bagi kucing yang masih muda. Apabila ingin memberikan tulang, pastikan kita sudah mencincangnya hingga halus sebelum diberikan kepada kucing. - Kacang Macadamia
Kacang macadamia biasanya terdapat pada permen dan coklat. Mekanisme toksisitas kacang macadamia belum dipahami dengan baik, tetapi tanda-tanda klinis yang terjadi pada kucing seperti depresi, lemah, muntah, tremor, nyeri sendi, dan gusi pucat. Tanda-tanda klinis dapat terjadi dalam waktu 12 jam setelah makan.
Sayangnya, beberapa kasus keracunan makanan pada hewan peliharaan terjadi ketika mereka diberi makanan manusia yang mengandung komponen berbahaya. Secara umum, makanan manusia tidak harus diberikan kepada hewan peliharaan kecuali dianjurkan oleh dokter hewan.
Anak-anak juga harus diajarkan untuk tidak pernah memberikan permen atau makanan manusia untuk hewan peliharaannya. Biasakan membaca label makanan, apakah makanan tersebut aman bagi si Kucing atau tidak.
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai makanan apa saja yang tidak boleh diberikan kepada binatang peliharaan Anda, hubungi dokter hewan kepercayaan Anda.