Daftar Isi
Tingkat kelembaban yang cukup tinggi saat musim penghujan membuat kucing mengalami penurunan daya tahan tubuh dan mudah terserang penyakit. Waspadalah, waspadalah !.
Kucinglucu.net – Musim hujan telah tiba. Bagi anda cat lovers, musim hujan adalah musim yang patut diwaspadai. Selain identik dengan hujan dan banjir, tingkat kelembaban yang tinggi membuat kucing mengalami penurunan daya tahan tubuh. Sebagai pemilik, tentunya anda perlu memberi perhatian extra agar anak bulu tidak terserang penyakit.
Nah, sebelum anda bingung, berikut beberapa penyakit yang mengintai kesehatan kucing di musim penghujan, yang telah kucinglucu.net kumpulkan dari berbagai sumber.
1 . Penyakit kulit.
Tingkat kelembaban yang cukup tinggi saat musim penghujan membuat mikroflora yang terdapat di kulit termasuk jamur berkembang lebih pesat. Ciri-ciri penyakit kulit akibat jamur adalah kulit akan menjadi kemerahan, terdapat kerak-kerak pada kulit dan terasa gatal. Bila tidak diobati, si kucing nantinya dapat mengalami luka iritasi dan kerontokan.
Penyakit kulit ini dapat dicegah dengan menjaga kondisi kulit dan bulu agar tetap kering. Karena cuaca yang dingin, cat owner cukup memandikan kucing 2 kali sebulan atau seperlunya saja jika dirasa kondisinya kotor. Jangan lupa pula pakai air hangat yaa dan keringkan sampai benar – benar kering.
2. Flu Kucing.
Anak kucing rentan terkena flu.
Flu pada kucing ada beberapa jenis dan tidak bisa dianggap remeh. Hampir 90% kucing kurang dari usia sebulan mati karena terkena flu kucing ini. Beberapa penyakit menular yang berhubungan dengan Cat flu ini antara lain Calicivirus, Rhinotracheitis, Chlamydia, dan Panleukopenia.
Jika cat lovers menemukan gejala mata kucing belekan, bersin, batuk, demam tinggi, sariawan di mulut dan mengeluarkan liur berlebih, segera bawa kucing dokter hewan agar kucing bisa segera mendapat pengobatan yang tepat karena gejala tadi merupakan tanda dari kucing terkena flu. Dan untuk pencegahan, cat lovers bisa melakukan vaksinasi kucing secara teratur.
3. Penyakit saluran pencernaan.
Perubahan iklim yang ekstrim dapat membuat kucing stres dan mengalami penurunan daya tahan tubuh. Kucing dengan daya tahan tubuh rendah inilah yang nantinya dengan mudah terinfeksi virus dan bakteri, dan menyebabkan masalah pada saluran pencernaannya.
Gejala klinis untuk infeksi saluran pencernaan dapat berupa muntah, diare, tidak nafsu makan, lemah, lesu, dehidrasi,dan demam.
Baca juga:
4. Leptospirosis.
Tidak hanya dapat menyerang manusia, Leptospirosis juga dapat mengancam nyawa kucing dan anjing. Penyakit yang disebabkan bakteri Leptospira sp, yang terdapat dalam genangan air ini akan berkembang di saluran kemih dan menyebabkan kerusakan pada ginjal. Dan karena bersifat zoonosis penyakit ini juga bisa menular lho. Waspada ya gaes!.
Nah sebagai langkah awal pencegahan, pastikan kebersihan kandang terjaga. Segera buang poop dan peep si meong agar tidak mendatangkan lalat dan bau tak sedap. Lakukan perawatan rutin seperti membersihkan mata & telinga dan sedia terus perlengkapan P3K.
Jika kucing terlihat berbeda dari biasanya, misalnya lebih pendiam, tidak mau disentuh atau disentuh mengerang , tidak mau makan, tampak lesu, muntah muntah , mencret, selalu mencari tempat tidur di daerah dingin (kolong, kamar mandi), waspadalah! Segera periksa dan berikan pertolongan sesuai dengan gejala sakitnya .
Dan satu lagi hal yang boleh dilupakan. Untuk anda yang akan bepergian, pastikan untuk memeriksa kolong, kap, dan roda kendaraan anda sebelum menjalankannya karena kucing seringkali bersembunyi untuk mencari kehangatan. Jangan sampai kita tak sengaja melukainya.
Anda juga bisa membuatkan tempat untuk mereka kucing jalanan dari benda-benda yang tidak terpakai sehingga mereka bisa berteduh dari dinginnya hujan. Be careful & Stay healthy !