Jika kucing bermimpi seperti manusia, kemanakah mereka pergi dalam tidur mereka?.
Kucinglucu.net – Kucing terkenal sebagai hewan yang pemalas dan suka tidur. Meski tidak tertidur pulas, mereka biasa menghabiskan 3/4 waktunya untuk tidur dan mengumpulkan tenaga.
Beberapa dari kita pasti pernah melihat saat kucing tertidur mereka melakukan gerakan-gerakan fisik seperti mengigau atau meringkuk ketakutan seperti sedang mengalami mimpi buruk. Nah pertanyaannya, apakah mereka juga mengalami mimpi saat tidur ?. Jika benar kucing bermimpi seperti manusia, kemanakah mereka pergi dalam tidurnya ?.
Baca juga: Ketika Kucing Terlalu Asik Bermain.
Dalam jurnal ilmiah yang dilansir oleh BBC, seorang filsuf Yunani bernama Aristoteles pernah menuliskan bahwa, “Hampir seluruh hewan dengan jelas mengalami fase tidur, baik hewan yang hidup di air, udara ataupun di darat,”. Dari sini dapat disimpulkan bahwa banyak yang meyakini kucing juga mengalami mimpi seperti halnya manusia.
Dalam bukunya The History of Animals, dia menuliskan : “Terlihat tidak hanya manusia yang bermimpi, tetapi juga kuda, anjing, lembu jantan; aye (sejenis lemur dari Madagaskar) dan domba serta seluruh binatang berkaki empat yang melahirkan anak; dan anjing menunjukkan mereka bermimpi dengan menggonggong dalam tidur mereka.”
Metode riset yang digunakan mungkin belum terlalu canggih, tetapi setidaknya kita dapat mengamati bukti-bukti bahwa mereka mungkin bermimpi.
Ada dua cara yang dilakukan para ahli sains untuk memahami permasalahan ini.
Pertama, para ahli melihat bagaimana perilaku fisik hewan selama berbagai tahapan siklus tidur. Kedua, yaitu melihat apakah otak mereka ketika tidur bekerja serupa dengan milik manusia.
Menurut Matthew Wilson, seorang profesor ilmu otak dan kognitif di MIT’s Picower Institute for Learning and Memory, Feline bermimpi tidak jauh dari kita. Mereka juga bermimpi hal-hal kehidupan sehari-hari mereka seperti bermain, menguntit mangsa, dll.
Pendapat ini didapat dari uji coba rekam aktivitas tikus ketika berlari di dalam Labirin. Wilson menemukan pola yang identik dari tikus tersebut dari saat berlari dalam kondisi sadar maupun saat kondisi REM (Rapid Eye Movement) Atau fase terluar saat tidur.
Ini membuat penasaran, karena selama tidur yang disebut dengan tidur REM (gerakan mata yang cepat), biasanya otot kita lumpuh.
Pada 1965, peneliti dari Prancis Michel Jouvet dan J F Delorme menemukan bahwa memindahkan sebuah bagian dari batang otak, yang disebut selaput, dari otak seekor kucing mencegahnya menjadi lumpuh ketika dalam kondisi REM. Para peneliti menyebut kondisi “REM tanpa atonia (relaksasi otot)” atau REM-A. Alih-alih berbaring dengan diam, kucing itu berjalan dan berperilaku secara agresif. Ini menandakan mereka memimpikan aktivitas ketika mereka bangun.
Dan penelitian sejak lama telah mengungkap tingkah laku yang serupa. Menurut neurologi veterinary Adrian Morrison, yang telah menulis sebuah kajian tentang penelitian ini, kucing dalam kondisi REM-A akan menggerakkan kepala mereka seperti mengikuti stimulus.
Video ini menunjukan bagaimana seekor kucing membuat gerakan yang intens saat tidur:
Namun ini masih misteri. Dari penelitian diatas masih belum dapat dipastikan jika binatang mengalami mimpi seperti yang kita bayangkan.
Apakah perilaku kucing dalam sebuah uji coba ilmiah sesungguhnya digolongkan sebagai mimpi? Apakah tikus-tikus yang memiliki kesadaran subyektif bahwa mereka berlari dalam labirin di pikiran mereka ketika mereka tidur?. Pertanyaan-pertanyaan ini sulit untuk dijawab sama halnya seperti pertanyaan mengenai kesadaran.